Membangun Budi Pekerti Pada anak

Bersalaman pada guru setelah apel adalah pembiasaan budi pekerti 

Banyak kalangan  resah dengan  merosotnya nilai - nilai budi pekerti pada anak sekolah di media online maupun medsos  kita sering membaca berita yang viral di media sosial terkait merosotnya Budi Pekerti pada anak, seperti yang kita ketahui bersama pada akhir-akhir ini ada berita mata seorang guru pecah karena  menegur seorang Ssiswa SMA merokok di lingkungan sekolah  anehnya anak tersebut  terus mengadu pada orang tua, akibatnya orang tua marah dan mendatangi guru tersebut, naas bagi guru tersebut  di ketapel orang tua wali murid.

Menurut KBBI (2021), ‘budi pekerti’ memiliki arti tingkah laku; perangai; akhlak. Secara etimologi, ‘budi pekerti’ terdiri atas dua unsur dari kata ’budi’ dan ’pekerti’. Budi dalam bahasa Sansekerta berarti kesadaran, pikiran, dan kecerdasan, juga dapat diartikansebagai paduan akal dan perasaan untuk melakukan sesuatu.

Sedangkan Pekerti berarti aktualisasi, penampilan, pelaksanaan, atau perilaku. Jadi, budi pekerti adalah kesadaran yang merupakan perpaduan dari hasil  pemikiran dan rasa, yang ditampilkan seseorang dalam berperilaku.

Budi Pekerti Merupakan Produk Pendidikan Karakter Pendidikan karakter sangat penting dan strategis dalam membangun bangsa. Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, moral, watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan, dan  menjadikan manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki  karakter dalam dimensi hati, pikir, raga, serta rasa dan karsa. Budi pekerti sebagai induk dari segala etika; tata krama, tata  susila, perilaku baik dalam pergaulan, pekerjaan, dan kehidupan  sehari-hari. Budi pekerti dapat dibangun melalui beragam cara/metode. Budi pekerti merupakan salah satu produk dari pendidikan  karakter yang menjadi tema utama dalam dunia pendidikan,  hingga dalam wacana berbangsa dan bernegara

Menyiapkan Anak Menghadapai Arus Global

•     Perlu suatu upaya untuk mengantisipasi arus globalisasi yang berdampak pada menurunnya perilaku menghormati  nilai-nilai kemanusiaan.

•    Budi pekerti penting dibangun pada anak sebagai penanaman nilai kemanusiaan, nilai agama dan nilai kultural yang berkembang di Indonesia.  Proses Transformasi Manusia Indonesia Menjadi Lebih Baik Budi pekerti merupakan suatu nilai yang bersifat universal. Manusia Indonesia yang baik ditunjukkan melalui budi pekerti yang baik yang akan bermanfaat bagi dirinya sendiri, orang lain, masyarakat, bangsa dan negara.

Pentingnya Membangun Budi Pekerti Anak

Bukan Cuma Slogan Pentingnya membangun budi pekerti pada anak sebagai generasi penerus agar dapat tetap menjunjung tinggi budaya atau tradisi luhur bangsa serta sebagai pembentuk moral, perilaku, perangai, tabiat serta akhlak yang baik dan bijak berdasarkan paduan akal dan perasaan yang baik juga terpuji denganmenghindarkan diri dari perilaku tercela dan buruk

Membangun budi pekerti bermanfaat untuk  membantu anak meningkatkan kualitasdiri dengan cara menanamkan nilai moralitas.Membangun budi pekertidapat turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

 Manfaaf Membangun Budi Pekertia Dalam Beberapa Aspek Kehidupan : 

1. Dalam Keluarga 

 Awal pembentukan karakter anak,   Terciptanya keluarga yang harmonis.

2. Dalam  Masyarakat 

 Meningkatkan sikap toleransi antar sesama,  Mampu bertanggung jawab atas perannya di masyarakat.

3. Dalam Berbangsa Dan Bernegara

 Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan  Saling menghormati dalam perbedaan dan

 Keberagaman Budi pekerti anak tidak terbangun dengan sendirinya tetapi ada beberapa faktor yang  mempengaruhi tumbuhnya budi pekerti yaitu:

1. Insting/naluri, merupakan pola tingkah laku yang bersifat turun-temurun yang dibawa sejak lahir;

2. Lingkungan, merupakan suatu tempat dimana anak berada (lingkungan alam, lingkungan pergaulan, lingkungan rumah dan lingkungan sekolah);

3. Pendidikan, merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia

Bersambung.....

Sumber :

 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini