PERINGATI HARI GURU NASIONAL 2024 SISWA GELAR PENTAS SENI

Gambar
  HARI GURU Hari Guru Nasional diperingati setiap tahunnya pada tanggal 25 November untuk menghormati jasa-jasa guru dan mengenang berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1945.  Tanggal 25 November 2024 SDN 2 Teras memperingati Hari Guru Nasional dengan menggelar pentas seni siswa-siswi SDN 2 Teras dari kelas 1 hingga kelas 6. Acara Hari Guru ini diawali dengan apel pagi bersama-sama dengan bu Etik Retnowati, S.Pd.SD sebagai pembina apelnya. setelah apel selesai baru dilanjut acara pentas seni oleh siswa-siswi yang diawali pentas dari kelas 1, membawakan tari kreasi "Guruku Tersayang", dan "Komando Latihan Pertempuran" Kelas 2 menampilkan menyanyi Hymne Guru, dilanjutkan kelas 3 yakni menampilkan tari kreasi "Tokecang" dan tari kreasi "Gambang Suling"         Kelas 4 menampilkan tari kreasi "Manuk Dadali" dilanjutkan pentas seni kelas 5 yakni tari kreasi "Jaranan", "Bungong Jeumpa", "Yamko...

MENGATASI FOBIA SEKOLAH

Persoalan fobia sekolah atau mogok sekolah seharusnya tidak menjadi masalah yang serius, kecuali ada masalah kesehatan serius. Namun jika dibiarkan berlarut-larut dapat benar-benar menjadi masalah serius. Semua tergantung pada penanganan yang dilakukan oleh orangtua. Makin lama anak dibiarkan tidak masuk sekolah dan tidak mendapat penanganan apapun, makin lama problem itu akan selesai. Namun, makin cepat ditangani, problem biasanya akan berangsur-angsur pulih dalam waktu sekitar 1 atau 2 minggu. 

  Tetap menekankan pentingnya sekolah dengan mengharuskannya tetap bersekolah setiap hari. Ketakutan yang dia alami akan bisa diatasi dengan menghadapinya secara langsung. Makin lama diijinkan tidak masuk sekolah, akan makin sulit mengembalikannya lagi ke sekolah, bahkan keluhannya akan makin isering dan meningkat. Selain itu, anak akan makin ketinggalan pelajaran, serta makin sulit menyesuaikan diri dengan teman-temannya. 

  Berusaha tegas dan konsisten saat bereaksi terhadap keluhan, rengekan, atau pun rajukan anak yang tidak mau sekolah. Jika ketika bangun pagi anak segar bugar, aktif dan sarapan pagi dengan baik, namun saat mau berangkat sekolah, tiba-tiba mogok sebaiknya orangtua tidak melayani sikap negosiasi anak dan tetap mengantarnya ke sekolah. Hindari sikap menjanjikan hadiah jika anak mau berangkat ke sekolah, karena hal ini akan menjadi pola kebiasaan yang tidak baik. Anak tidak akan mempunyai kesadaran sendiri kenapa dirinya harus sekolah dan terbiasa memanipulasi orangtua dan lingkungannya. Anak jadi tahu bagaimana taktik atau strategi yang jitu dalam mengupayakan agar keinginannya terlaksana. 

  Konsultasikan masalah kesehatan anak pada dokter. Jika orangtua tidak yakin akan kesehatan anak, bawalah segera ke dokter untuk mendapatkan kepastian tentang ada tidaknya problem kesehatan anak. Jadi, ketika anak mengeluhkan sesuatu pada tubuhnya, orangtua dapat membawanya ke dokter yang buka praktek di pagi hari agar setelah itu anak tetap dapat kembali ke sekolah. 

  Bekerjasama dengan guru kelas atau asisten lain di sekolah.Orangtua bisa minta bantuan pihak guru atau asisten untuk menenangkan anak dengan cara-cara seperti membawanya ke perpustakaan, mengajak anak beristirahat sejenak di tempat yang tenang, atau pada anak yang lebih besar, guru dapat mendiskusikan masalah yang sedang memberati anak.
Luangkan waktu untuk berdiskusi/berbicara dengan anak apa yang membuat anak takut, cemas atau enggan pergi ke sekolah. Lepaskan anak secara bertahap. Orangtua perlu memberikan kesempatan pada anak menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Pada beberapa sekolah, orangtua atau pengasuh diperbolehkan berada di dalam kelas hingga 1 - 2 minggu atau sampai batas waktu yang telah ditentukan pihak sekolah. Lepaskan anak secara bertahap, misalnya pada hari-hari pertama, orangtua berada di dalam kelas dan lama kelamaan bergeser sedikit-demi sedikit di luar kelas namun masih dalam jangkauan penglihatan anak. 

  Konsultasikan pada psikolog/konselor jika masalah terjadi berlarut-larut. Jika fobia sekolahnya dalam jangka waktu yang panjang, hal ini menandakan adanya problem psikologis yang perlu ditangani secara proporsional oleh ahlinya. e-psikologi.com
sumber :https://www.ayahbunda.co.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISWA KELAS 1 DAN 2 SDN 2 TERAS SEMANGAT IKUTI IMUNISASI PIN POLIO

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SDN 2 Teras yang Terarah dan Menyenangkan