METODE PEMBELAJARAN KREATIF UNTUK SEKOLAH DASAR

Gambar
                 Pembelajaran yang kreatif sangat penting untuk perkembangan siswa sekolah dasar. Metode ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menyenangkan, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa metode pembelajaran kreatif yang dapat diterapkan di kelas sekolah dasar.   1.        Pembelajaran Berbasis Proyek             Metode pembelajaran berbasis proyek melibatkan siswa dalam kegiatan yang nyata dan relevan. Siswa bekerja dalam kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan mempresentasikan proyek mereka. Misalnya, siswa dapat membuat taman sekolah, melakukan penelitian tentang lingkungan, atau menciptakan karya seni. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar dari pengalaman langsung dan mengembangkan keterampilan sosial.   2.       Pembelajaran Melalui Permainan             Permainan edukatif adalah cara yang efektif untuk mengajar konsep-konsep dasar

Nilai-Nilai Budi Pekerti Apa Saja Yang Dibangun Pada Anak Dan Bagaimana Cara Membangunnya ?

 



Bagian ke-2 
Nilai-nilai Budi Pekerti yang perlu di bangum pada anak sebagai berikut :

1. Kecintaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, merupakan nilai-nilai perilaku yang menunjukkan kepatuhan kepada perintah Tuhan atau ajaran agama, misalnya; berdo’a dan beribadah dengan tertib;

2. Kejujuran, merupakan keadaan yang terkait dengan ketulusan dan kelurusan hati untuk berbuat benar, misalnya; berbicara sesuai fakta, mengerti mana milik pribadi dan milik bersama dan mau mengakui kesalahan;

3. Disiplin, merupakan nilai-nilai yang berkaitan dengan ketertiban dan keteraturan, misalnya; mau antri dengan sabar dan tertib, mengikuti peraturan dan menepati janji;

4. Toleransi dan Pengendalian Diri, merupakan sikap menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya, misalnya; tidak ingin menang sendiri, mau berbagi dan membantu semua teman;

5. Percaya Diri, merupakan perilaku memahami kemampuan diri dan nilai harga dirinya, misalnya;

berani menyatakan pendapat, bertanya dan menjawab serta berani mencoba hal baru

6. Mandiri, yaitu perilaku tidak bergantung pada orang lain misalnya; berusaha memenuhi

kebutuhan sendiri atau dengan bantuan sekadarnya;

7. Menghargai diri sendiri, orang lain dan lingkungannya, merupakan sikap untuk menghormati atau memandang penting dirinya dan juga orang lain, misalnya; bangga dengan hasil karya sendiri dan memberi penghargaan terhadap karya teman;

8. Hormat dan sopan santun, merupakan tata krama penghormatan pada orang lain yang sesuai dengan norma budaya misalnya; mengucapkan kata-kata santun; terima kasih, maaf dan tolong dengan cara yang sopan, tidak mencela teman, menghargai bantuan orang lain, mendengarkan saat orang lain bicara dan berbicara dengan sopan dan jelas;



9. Tanggung jawab, merupakan kesadaran untuk melakukan apa yang menjadi kewajibannya  misalnya; mengembalikan barang pada tempat semula dan mau memperbaiki kesalahan yang diperbuatnya;

10. Tolong menolong dan bekerja sama,merupakan kemampuan berinteraksi sosial secara positif dengan orang lain, misalnya; senang membantu teman tanpa diminta, membantu pekerjaan ringan di rumah atau di satuan PAUD seperti membersihkan meja dan membuang sampah

Bagaimana Cara Membangun Budi Pekerti Anak?

Keberhasilan membangun budi pekerti berfokus pada praktek, yang dilakukan dalam tiga tahap,

]KNOWING THE GOOD

 LOVING THE GOOD

 ACTING THE GOOD

Yaitu dimulai dengan pemahaman budi pekerti yang baik, anak akan mencintainya, dan melaksanakan atau meneladani tingkah laku yang baik sebagai suatu kebiasaan dan menjadi karakter dirinya Bagaimana Cara Orang Tua Membangun Budi Pekerti Anak?

Pertama, berikan teladan yang baik dari orang tua. Sebab, orang tua akan menjadi contoh  utama bagi anak setiap hari. Setelah itu, barulah pendidik/guru, orang dewasa atau anggota keluarga lain dan teman sepermainan yang akan menjadi teladan/contoh bagi anak, karena itu  usahakan untuk selalu mengajarkan hal-hal baik yang tidak menyimpang dari ajaran agama dan  nilai-nilai kemanusiaan.

 Kedua, mengajak anak beraktivitas bersama orang tua agar  anak bisa membedakan perilaku baik buruk dalam dirinya dengan  pendampingan orang tua.

 Ketiga, memberikan umpan balik/respon terhadap apa yang anak  lakukan. Tujuannya untuk menyadarkan anak mengenai perasaan  dan tingkah lakunya, sehingga anak bisa memahami mana yang baik dan mana yang buruk dari apa yang dia lakukan.

Keempat, tanamkan dan biasakan nilai-nilai kebaikan di tengah  keluarga. Keluarga merupakan pondasi utama dalam membentuk  budi pekerti pada anak. Oleh sebab itu, orang tua harus  memberikan pemahaman dan pembiasaan kepada anak untuk  bertingkah laku yang baik.

Bersambung ........ 






Sumber :

 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISWA KELAS 1 DAN 2 SDN 2 TERAS SEMANGAT IKUTI IMUNISASI PIN POLIO