Seri Kebudayaan
Sentanu atau Santanu. Adalah putra kedua dari Prabu Pratipa
raja Hastinapura. Dalam kisah hidup Sentanu ini versi Mahabharata dan pedalangan
Jawa memang berbeda. Nah kisah yang akan diungkap ini versi pedalangan Jawa.
Semenjak gugurnya Prabu Pratipa yg tewas ditangan Prabu
Basukiswara raja Wirata, tampuk pimpinan Hastina kosong. Sang kakak lebih menjadi brahmana tidak mau menjadi raja, akhirnya Sentanu naik tahta menggantikan
ayahnya.
Prabu Sentanu ini punya ajian Lebursaketi yg apa saja jika
disentuh akan hancur jadi abu. Dengan ajian ini juga dia mampu mengalahkan raja raksasa
yang menyerang Kayangan Suralaya yg akhirnya diberi hadiah bidadari bernama Dewi
Gangga yang akhirnya jadi permaisurinya.
Kebahagian Sentanu lengkap dengan lahirnya anak laki laki yg diberi nama
Dewabrata. Tapi kebahagiaan itu tidak lama, sebulan setelah kelahiran anaknya Dewi
Gangga ini meninggal mendadak. Kesedihan meliputi seluruh negeri Hastina.
Apalagi si jabang bayi menangis, dan tidak mau diam. Sang prabu jadi bingung, maka
keluarlah sumpahnya. Barangsiapa yang bisa membuat si jabang Dewabrata diam dari
menangis akan diangkat jadi permaisuri.
Tapi seluruh negeri Hastina tidak ada satupun perempuan yang mampu
membuat diam tangis si jabang.
Dalam mimpi
sang prabu ada seorang wanita yang menggendong Dewabrata dan bisa diam bahkan
tertawa setelah meminum asi dari putri tadi.
Mulailah Prabu Sentanu mencari wanita dalam mimpi itu, karena
hanya wanita itu yg bisa mengobati sakinya si jabang. Utk sementara
pemerintahan Hastina di wakilkan pada sang Patih.
Kita tinggalkan Prabu Sentanu yang lagi pergi mencari ibu
sambung bagi anaknya.
Di lain tempat
tepatnya negeri Wirata. Prabu Basuketi raja Wirata saat itu sedang gundah. Sudah
puluhan raja dan kesatria yg datang melamar putrinya yaitu Dewi Durgandini
selalu ditolak. Karena memang tujuan utama sang putri mengadakan sayembara ini
hanya menunggu kedatangan sang kekasih pujaan hatinya yaitu Resi Palasara yang
dulu pernah mengobati penyakit kulitnya. Dan bahkan Sampek punya anak laki laki
yg diberi nama Abiyasa. Hanya karena keegoisan ayahnya membuat hubungan asmara
mereka kandas, Prabu Basuketi tidak berkenan punya menantu seorang pendeta. Resi
Palasara yang tajam perasaanya langsung pergi tanpa pamit dan membawa serta
putranya Abiyasa yang masih bayi pulang ke Saptoarga. Semenjak kejadian itu Dewi
Durgandini sering menyendiri. ( Mengenai kisah Dewi Durgandini bertemu Resi
Palasara ada cerita sendiri ). Singkat cerita sayembara pilih dinegeri Wirata
sudah tersebar luas, dan Sampek jg pd
prabu Sentanu yg sedang berkelana mencari ibu bagi anaknya. Apalagi
setelah melihat sekelebatan wanita itu mirip yang ada dalam mimpinya, makin yakin
kalo ini yang dicari selama ini. Dengan jumawa dia menghadap Dewi Durgandini sambil
memohon dengan sangat agar diterima menjadi ibu bagi bayinya itu. Seperti kena
sihir, sang Dewi pun mengiyakan dan bahkan tanpa sadar mengambil bayi Dewabrata
untuk digendong dan di susuinya. Dan anehnya lagi si jabang bayipun langsung diam dari
menangis setelah mendapat tetek sang Dewi. Dari sini baru sadar jika yg datang
tadi bukan Resi Palasara dan anaknya Abiyasa. Tp Sentanu dan Dewabrata. Karena
tak berapa lama Resi Palasara dan Abiyasa juga datang ke Wirata. Tapi apa boleh
buat, keputusan sudah final, bahwa yg memenangkan sayembara pilih adalah Prabu
Sentanu. Kembali hati sang Dewi dibuat kecewa kedua kalinya. Dalam hal ini Resi
Palasara menerima dengan ikhlas karena memang Durgandini bukan jodohnya. Tapi tdk dengan Durgandini, dia tetap bergeming, mau diperistri Sentanu dengan syarat besuk yg
menggantikan tampuk pemerintahan Hastina harus dari anak keturunannya, bukan
Dewabrata. Prabu Sentanu menyetujui syarat tesebut, dan disaksikan oleh Prabu
Basuketi dan putra mahkota Wirata yaitu Raden Durgandana.
Singkat cerita Abiyasa tetap dibawa ikut Resi Palasara ke
Saptoarga. Sedang Durgandini diboyong ke Hastina bersama Dewabrata.
Dari perkawinan denga Durgandini Prabu Sentanu berputra dua
orang yaitu Setatama dan Wicitrawirya. Setelah dewasa dan saatnya prabu Sentanu
seleh keprabon, Raden Setatama yg diangkat jadi raja Hastina menggantikan tahta
ayahnya. Tapi Setatama ini hanya beberapa bulan saja jadi raja Hastina, karena
tewas dlm suatu pertempuran dg raja raksasa yg menyerang Hastina. Selanjutnya
sebagai raja pengganti adik Setatama yaitu Wicitrawirya naik tahta. Lagi lagi
raja Hastina ini juga tak berumur lama, tewas dalam pertempuran melawan musuh yang
menyerang Hastina. Bahkan Resi Sentanu yg membela putranya jg ikut tewas. Hanya
Dewabrata yg mampu mengalahkan musuh dan menyelamatkan negara Hastina. Karena
tampuk pimpinan Hastina kosong, dan siapa yg berhak menduduki singgasana
Hastina ? Tinggal Dewabrata dan Durgandini. Sang Dewi mewakili Sentanu yg telah
wafat menunjuk Dewabrata menjadi raja Hastina karena memang turun prabu Sentanu
tinggal dia seorang. Tp Dewabrata tdk mau, dg alasan ayahnya dulu pernah berjanji
kalo yg berhak menjadi raja Hastina adalah turun Durgandini, dan itu juga atas
permintaan sang Dewi sendiri. Bahkan Dewabrata menginginkan sang ibu kalau masih
ada saudara sepesusuan yg sekarang berada di pertapaan Saptoarga yaitu Abiyasa.
Singkat cerita lagi akhirnya Abiyasa yang menjadi raja Hastina. Sampai disini
wangsa Hastimurti terputus, karena yg menyambung bukan dari keturunan Sentanu
tapi dari keturunan Palasara yang berdarah Saptoarga dan Durgandini yang asli
Wirata......
Oleh : Sri Dadi
Sumber : Group Fb Seneng Wayang oleh Sri Dadi
Komentar
Posting Komentar