Membangun Semangat Keimanan Siswa, SDN 2 Teras Gelar Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H

Gambar
Teras - Untuk meningkatkan wawasan keislaman dan membangun semangat keimanan siswa di Bulan Suci Ramadhan Tahun 1446 H. SD Negeri 2 Teras menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat selama 3 hari berturut-turut pada Kamis, 06 Maret s/d Sabtu, 08 Maret 2025. Kegiatan diikuti oleh 154 siswa dari kelas I hingga kelas VI. Beberapa materi yang disampaikan dalam pesantren kilat antara lain, Tadarus Al-Qur'an / Tahsin, Fiqih, dan Tarikh/ sejarah islam. Materi pesantren kilat disampaikan oleh para guru setempat. Berikut Rundown acara Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H SDN 2 Teras Para siswa sangat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan pesantren kilat ini. Melalui kegiatan pesantren kilat ini, diharapkan dapat meningkatnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama siswa sebagai internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Tumbuhnya kesadaran siswa / generasi muda untuk melakukan perbuatan terpuji dan menghindari perbuatan tercela menurut ajaran agama, hukum, dan buday...

Gunawan Wibisana

 

Gunawan Wibisana yang juga di kenal Raden Arya Balik

Seri Seni dan Budaya

Wibisana adalah putra Begawan Wisrawa dan Dewi Sukesi. Ia adalah cucu Begawan Sumali Raja Alengka. Saudaranya ada tiga yaitu Dasamuka, Kumbakarna, dan Sarpakenaka.

Hanya Wibisana yang mempunyai wajah yang tampan dan berwatak satria. Seperti halnya saudaranya yang lain, ia disuruh oleh kakeknya bertapa di gunung Goh karena sejak kecil hingga dewasa.

Karena watak baiknya Batara Guru memberikan anugerah, akan mengabulkan semua permintaannya. Wibisana mempunyai permintaan yaitu: bisa menjadi seorang yang berhati suci, dijauhkan dari watak angkara murka, dan dapat membuat orang lain senang hatinya. Semua Dewa berbahagia, dan memberinya restu supaya Wibisana dapat mencapai semua keinginannya.

Ketika timbul peperangan antara Rama dan Dasamuka, sudah berulangkali Wibisana mengingatkan kakaknya supaya mengembalikan Sinta ke Rama. Hal itu malah membuat Dasamuka marah dan mengusir Wibisana dari Alengka lalu Wibisana bergabung dengan Rama dan menjadi penasehat dalam peperangan Itu. Dasmuka dapat di bunuh dengan cara dipanah oleh Rama dengan panah Guwawijaya dan Anoman menguburnya di bawah gunung.

Setelah Dasamuka mati, Wibisana menjadi raja di Alengka/Singela. Wibisana berputra dua yaitu Bisawarna dan Trijata, Wibisana meninggal dengan cara muksa, dan putranya Bisawarna yang menggantikan raja di Alengka, ia mempunyai watak sama dengan ayahnya yaitu adil, bijaksana, sehingga rakyat tenteram, bahagia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SDN 2 Teras yang Terarah dan Menyenangkan

Membangun Semangat Keimanan Siswa, SDN 2 Teras Gelar Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H