Seri Psikologi Perkembangan
sdn2teras.blogspot.com/ Memiliki anak yang bandel adalah tantangan
tersendiri bagi para orangtua. Diperlukan keahlian khusus dan tepat untuk
menangani anak-anak yang bandel ini, serta cara mendidik yang tepat agar
orangtua dapat memberikan pengajaran-pengajaran awal secara optimal.
Anak
yang bandel seringkali dilabeli sebagai anak yang "sulit" dan keras
kepala". Namun, Anda sebagai orangtua juga bisa melihat melalui sudut
pandang lain bahwa anak yang bandel adalah anak yang berkemauan keras.
Biasanya, orang yang berkemauan keras akan tumbuh sebagai orang yang
berintegritas yang tidak mudah goyah dari sudut pandangnya sendiri.
Namun
tak bisa dipungkiri bahwa cara mendidik anak yang bandel bukanlah hal yang
mudah. Terlebih jika orangtua memiliki watak yang tidak sabaran. Terkadang,
tanpa disadari dan dikehendaki, orangtua bisa terbawa emosi saat mendidik
anak-anak yang bandel ini.
Berikut
ini adalah ulasan mengenai beberapa cara mendidik anak yang bandel dengan cukup
ampuh dan tanpa kekerasan, yang mungkin menarik untuk Anda ketahui dilansir
dari parents.com.
1.
Berikan Pilihan Pada Anak
Cara
mendidik anak yang bandel yang pertama adalah dengan selalu memberikan pilihan
kepada mereka. Anak-anak dengan sifat keras kepala dan bandel biasanya suka
bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.
Beri
mereka banyak kesempatan untuk memiliki otoritas atas hidup mereka sendiri.
Biarkan mereka membuat pilihan yang tidak penting dalam skema besar, seperti
pakaian apa yang akan dikenakan, warna cangkir apa yang akan digunakan, atau
ayunan mana yang akan dinaiki di taman.
Pakar
parenting Lorie Anderson dikutip dari parents.com juga mengemukakan persetujuan
bahwa orangtua tidak bisa begitu saja 'menetapkan hukum' pada anak yang bandel,
karena hal tersebut justru akan membuat mereka marah dan lebih menantang.
Namun
perlu diingat, Anda dapat memberikan opsi yang akan mengarah pada keputusan
yang baik. Misalnya, ketika di luar dingin, orangtua dapat bertanya kepada anak
apakah dia ingin mengenakansweter merah muda atau sweter biru, jadi apa pun
yang dia putuskan, anak pada akhirnya akan tetap mengenakan baju hangat.
2.
Beritahu Pelan-Pelan
Cara
mendidik anak yang bendel yang kedua adalah dengan memberitahu mereka secara
pelan-pelan dan sabar. Terkadang, anak yang nakal atau keras kepala tidak
benar-benar keras kepala.
Misalnya,
mungkin anak Anda diminta melakukan sesuatu yang belum mereka kuasai. Atau
mungkin mereka kewalahan oleh lingkungan dan belum belajar bagaimana mengatasi
emosi tersebut
Untuk
itu, sebagai orangtua Anda bisa mulai dengan mengambil napas dalam-dalam,
ajukan pertanyaan, dan dengarkan apa yang dikatakan anak Anda. Hal ini mungkin
adalah kunci untuk mencari tahu apa yang tersembunyi di balik perilaku mereka.
3.
Gunakan Aturan dan Tetapkan Harapan
Cara
mendidik anak yang bandel yang ketiga adalah dengan menetapkan harapan atau
ekspektasi padanya. Meskipun Anda ingin membiarkan anak-anak menjadi dirinya
sendiri dan membuat pilihan sendiri, Anda juga harus menetapkan beberapa
aturan.
Cara
termudah untuk menegakkan aturan adalah dengan menetapkan rutinitas seperti
mengerjakan pekerjaan rumah tepat setelah sekolah, menetapkan waktu tidur pada
waktu yang sama setiap malam, dan sebagainya.
Dengan
aturan-aturan tersebut, anak-anak akan belajar melakukan gerakannya sendiri
tanpa membiarkan Anda lepas kendali, jadi mereka akan merasa lebih mandiri.
Sederhananya, aturan adalah bagiandari kehidupan dan mempelajarinya di rumah
akan membantu anak Anda memahami cara hidup dalam komunitas.
Menurut
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), aturan membantu menciptakan
struktur dan sementara anak-anak akan melanggar aturan dari waktu ke waktu,
penting untuk konsisten dengan konsekuensi ketika aturan tersebut dilanggar.
Seiring
bertambahnya usia anak, Anda dapat lebih melibatkan mereka dalam diskusi
tentang aturan dan batasan, sekali lagi memberi mereka otoritas atas kehidupan
mereka sendiri dan menetapkan harapan sehingga mereka akan memahami alasan di
baliknya.
4.
Beri Contoh pada Anak
Cara
mendidik anak yang bandel yang ke empat adalah dengan selalu memberikannya
contoh yang baik dari diri Anda sebagai orangtua. Tanyakan pada diri sendiri
apakah Anda sedang melatih keterampilan dan perilaku yang Anda ingin agar anak
memiliki dan menunjukkannya dalam keseharian mereka?
Jika
Anda merespons dengan emosi negatif selama situasi yang membuat frustrasi, anak
Anda kemungkinan besar juga akan menirunya. Alih-alih, akui perasaan mereka,
pastikan mereka tahu perasaan mereka penting dan valid, bantu mereka menemukan
solusi, dan latih teknik menenangkan ketika segala sesuatu tidak berjalan
sesuai keinginan mereka.
Memang
dibutuhkan kesabaran dan konsistensi, tetapi keterampilan ini sangat berharga,
bahkan pada usia yang sangat muda. Anda ingin melatih teknik menenangkan
sebelum anak benar-benar marah sehingga mereka memiliki dasar untuk kembali.
Mintalah
anak untuk memberi Anda contoh saat-saat ketika mereka merasa stres dan
kemudian apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu menenangkan tubuh dan
pikiran mereka.
Anda
dapat menawarkan saran seperti berjalan-jalan bersama di luar, atau menarik
napas dalam-dalam dan perlahan dan sejenisnya. Akan sangat membantu jika anak
berlatih mengambil napas dalam-dalam dan lambat sehingga mereka tahu bagaimana
kembali stabil ketika mereka kesal. Support positif seperti pujian atau pelukan
bisa sangat membantu.
5.
Tetapkan Garis Batas
Cara
mendidik anak yang bandel yang terakhir adalah dengan menetapkan garis ambang
batas versi Anda sendiri sebagai seorang orangtua. Tak bisa dipungkiri bahwa
masing-masing orang memiliki watak dan karakter yang berbeda-beda. Dan dalam
hal mengurus serta mendidik anak, masing-masing orangtua pasti memiliki metode
dan batasannya sendiri.
Beberapa
anak memiliki kecenderungan harus belajar melalui pengalaman untuk tahu dan
jera. Jadi, sebanyak apapun orangtua mencoba menghentikan anak yang bandel dan
berkemauan keras untuk melakukan sesuatu, mereka akan tetap melakukannya.
Sebagai
orang tua, adalah tugas Anda untuk memastikan batasan agar mereka tidak terlalu
terluka, tetapi Anda masih bisa membiarkan mereka belajar dengan melakukan
hal-hal tersebut. Anak-anak seperti ini akan menguji batasnya, tetapi mereka
juga akan belajar apa yang terjadi ketika mereka melakukannya.
Disarankan
bagi para orangtua untuk memberi peringatan alih-alih arahan. Misalnya, jika
Anda memberi tahu anak untuk memasang tudung jaket karena hujan tetapi mereka
tidak mau melakukannya dan membuatnya basah, mereka akan mulai menyadari bahwa
penting untuk mempertimbangkan kata-kata Anda yang tadi.
Lebih
baik membiarkan mereka melalui proses ini sejak dini sebelum mereka benar-benar
berada dalam bahaya saat sudah lebih dewasa.
Sumber : Merdeka.com
Komentar
Posting Komentar