5 Cara Mendidik Anak yang Bandel Tanpa Kekerasan

 

Seri Psikologi Perkembangan 

sdn2teras.blogspot.com/  Memiliki anak yang bandel adalah tantangan tersendiri bagi para orangtua. Diperlukan keahlian khusus dan tepat untuk menangani anak-anak yang bandel ini, serta cara mendidik yang tepat agar orangtua dapat memberikan pengajaran-pengajaran awal secara optimal.

Anak yang bandel seringkali dilabeli sebagai anak yang "sulit" dan keras kepala". Namun, Anda sebagai orangtua juga bisa melihat melalui sudut pandang lain bahwa anak yang bandel adalah anak yang berkemauan keras. Biasanya, orang yang berkemauan keras akan tumbuh sebagai orang yang berintegritas yang tidak mudah goyah dari sudut pandangnya sendiri.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa cara mendidik anak yang bandel bukanlah hal yang mudah. Terlebih jika orangtua memiliki watak yang tidak sabaran. Terkadang, tanpa disadari dan dikehendaki, orangtua bisa terbawa emosi saat mendidik anak-anak yang bandel ini.

Berikut ini adalah ulasan mengenai beberapa cara mendidik anak yang bandel dengan cukup ampuh dan tanpa kekerasan, yang mungkin menarik untuk Anda ketahui dilansir dari parents.com.

1. Berikan Pilihan Pada Anak

Cara mendidik anak yang bandel yang pertama adalah dengan selalu memberikan pilihan kepada mereka. Anak-anak dengan sifat keras kepala dan bandel biasanya suka bertanggung jawab atas diri mereka sendiri.

Beri mereka banyak kesempatan untuk memiliki otoritas atas hidup mereka sendiri. Biarkan mereka membuat pilihan yang tidak penting dalam skema besar, seperti pakaian apa yang akan dikenakan, warna cangkir apa yang akan digunakan, atau ayunan mana yang akan dinaiki di taman.

Pakar parenting Lorie Anderson dikutip dari parents.com juga mengemukakan persetujuan bahwa orangtua tidak bisa begitu saja 'menetapkan hukum' pada anak yang bandel, karena hal tersebut justru akan membuat mereka marah dan lebih menantang.

Namun perlu diingat, Anda dapat memberikan opsi yang akan mengarah pada keputusan yang baik. Misalnya, ketika di luar dingin, orangtua dapat bertanya kepada anak apakah dia ingin mengenakansweter merah muda atau sweter biru, jadi apa pun yang dia putuskan, anak pada akhirnya akan tetap mengenakan baju hangat.

2. Beritahu Pelan-Pelan

Cara mendidik anak yang bendel yang kedua adalah dengan memberitahu mereka secara pelan-pelan dan sabar. Terkadang, anak yang nakal atau keras kepala tidak benar-benar keras kepala.

Misalnya, mungkin anak Anda diminta melakukan sesuatu yang belum mereka kuasai. Atau mungkin mereka kewalahan oleh lingkungan dan belum belajar bagaimana mengatasi emosi tersebut

Untuk itu, sebagai orangtua Anda bisa mulai dengan mengambil napas dalam-dalam, ajukan pertanyaan, dan dengarkan apa yang dikatakan anak Anda. Hal ini mungkin adalah kunci untuk mencari tahu apa yang tersembunyi di balik perilaku mereka.

3. Gunakan Aturan dan Tetapkan Harapan

Cara mendidik anak yang bandel yang ketiga adalah dengan menetapkan harapan atau ekspektasi padanya. Meskipun Anda ingin membiarkan anak-anak menjadi dirinya sendiri dan membuat pilihan sendiri, Anda juga harus menetapkan beberapa aturan.

Cara termudah untuk menegakkan aturan adalah dengan menetapkan rutinitas seperti mengerjakan pekerjaan rumah tepat setelah sekolah, menetapkan waktu tidur pada waktu yang sama setiap malam, dan sebagainya.

Dengan aturan-aturan tersebut, anak-anak akan belajar melakukan gerakannya sendiri tanpa membiarkan Anda lepas kendali, jadi mereka akan merasa lebih mandiri. Sederhananya, aturan adalah bagiandari kehidupan dan mempelajarinya di rumah akan membantu anak Anda memahami cara hidup dalam komunitas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), aturan membantu menciptakan struktur dan sementara anak-anak akan melanggar aturan dari waktu ke waktu, penting untuk konsisten dengan konsekuensi ketika aturan tersebut dilanggar.

Seiring bertambahnya usia anak, Anda dapat lebih melibatkan mereka dalam diskusi tentang aturan dan batasan, sekali lagi memberi mereka otoritas atas kehidupan mereka sendiri dan menetapkan harapan sehingga mereka akan memahami alasan di baliknya.

4. Beri Contoh pada Anak

Cara mendidik anak yang bandel yang ke empat adalah dengan selalu memberikannya contoh yang baik dari diri Anda sebagai orangtua. Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda sedang melatih keterampilan dan perilaku yang Anda ingin agar anak memiliki dan menunjukkannya dalam keseharian mereka?

Jika Anda merespons dengan emosi negatif selama situasi yang membuat frustrasi, anak Anda kemungkinan besar juga akan menirunya. Alih-alih, akui perasaan mereka, pastikan mereka tahu perasaan mereka penting dan valid, bantu mereka menemukan solusi, dan latih teknik menenangkan ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai keinginan mereka.

Memang dibutuhkan kesabaran dan konsistensi, tetapi keterampilan ini sangat berharga, bahkan pada usia yang sangat muda. Anda ingin melatih teknik menenangkan sebelum anak benar-benar marah sehingga mereka memiliki dasar untuk kembali.

Mintalah anak untuk memberi Anda contoh saat-saat ketika mereka merasa stres dan kemudian apa yang dapat mereka lakukan untuk membantu menenangkan tubuh dan pikiran mereka.

Anda dapat menawarkan saran seperti berjalan-jalan bersama di luar, atau menarik napas dalam-dalam dan perlahan dan sejenisnya. Akan sangat membantu jika anak berlatih mengambil napas dalam-dalam dan lambat sehingga mereka tahu bagaimana kembali stabil ketika mereka kesal. Support positif seperti pujian atau pelukan bisa sangat membantu.

5. Tetapkan Garis Batas

Cara mendidik anak yang bandel yang terakhir adalah dengan menetapkan garis ambang batas versi Anda sendiri sebagai seorang orangtua. Tak bisa dipungkiri bahwa masing-masing orang memiliki watak dan karakter yang berbeda-beda. Dan dalam hal mengurus serta mendidik anak, masing-masing orangtua pasti memiliki metode dan batasannya sendiri.

Beberapa anak memiliki kecenderungan harus belajar melalui pengalaman untuk tahu dan jera. Jadi, sebanyak apapun orangtua mencoba menghentikan anak yang bandel dan berkemauan keras untuk melakukan sesuatu, mereka akan tetap melakukannya.

Sebagai orang tua, adalah tugas Anda untuk memastikan batasan agar mereka tidak terlalu terluka, tetapi Anda masih bisa membiarkan mereka belajar dengan melakukan hal-hal tersebut. Anak-anak seperti ini akan menguji batasnya, tetapi mereka juga akan belajar apa yang terjadi ketika mereka melakukannya.

Disarankan bagi para orangtua untuk memberi peringatan alih-alih arahan. Misalnya, jika Anda memberi tahu anak untuk memasang tudung jaket karena hujan tetapi mereka tidak mau melakukannya dan membuatnya basah, mereka akan mulai menyadari bahwa penting untuk mempertimbangkan kata-kata Anda yang tadi.

Lebih baik membiarkan mereka melalui proses ini sejak dini sebelum mereka benar-benar berada dalam bahaya saat sudah lebih dewasa.


Sumber : Merdeka.com 

 

 

Komentar