Mengenal Kesehatan Mental pada Anak Usia Dini
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Seri Ksehatan mental
sdn2teras.blogspot.com/ - Pengetahuan yang kian meningkat, membuat sejumlah orang lebih peka akan banyak hal. Jika dulu soal kesehatan mental kurang diminati, kini dengan banyaknya informasi penting mengenai hal tersebut, orang sudah mulai mempelajari dan mengenalinya dengan baik.
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, kesehatan mental pada anak usia dini juga tak sedikit terjadi. Dilansir dari webmd.com, mengidentifikasi gangguan kesehatan mental pada anak usia dini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan kesehatan.
Pasalnya, anak-anak berbeda dari orang dewasa karena mereka mengalami banyak perubahan fisik, mental, dan emosional dalam proses tumbuh kembangnya. Selain itu, anak-anak juga sedang dalam proses belajar bagaimana mengatasi, beradaptasi, dan berhubungan dengan orang lain di sekitarnya.
Untuk alasan ini, setiap diagnosis gangguan mental harus mempertimbangkan seberapa baik perilaku anak di rumah, lingkungan keluarga, sekolah, bersama teman sebayanya, serta mempertimbangkan usia anak itu sendiri.
Menurut informasi dari positivepsychology.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan 10 sampai 20 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan mental. Di mana 50 persen dari semua penyakit mental dimulai pada usia 14 tahun. Sementara itu, sebanyak 75 persen terjadi pada pertengahan usia 20-an
Untuk lebih memahami, ada baiknya Anda mengenai permasalahan kesehatan mental pada anak usia dini, seperti yang kami himpun dari webmd
Gangguan atau masalah kesehatan mental pada anak usia dini bisa muncul dalam berbagai bentuk. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan mental pada anak usia dini yang sering terjadi di lingkungan:
1. Gangguan kecemasan
Anak-anak dengan gangguan kecemasan merespons hal-hal atau
situasi tertentu dengan ketakutan berlebihan. DI sisi lain mereka juga kerap
mengalami gugup, seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat
2. Attention-deficit/hyperacti
Anak-anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam
memperhatikan atau berkonsentrasi, mereka juga mudah bosan. Anak-anak dengan
kondisi ini cenderung bergerak terus-menerus dan impulsif (tidak berpikir
sebelum bertindak).
3. Perilaku yang cukup mengganggu
Anak-anak dengan kondisi ini cenderung lebih keras kepala,
menantang aturan, dan kerap membuat onar di lingkungannya - sekolah maupun
lingkungan rumah.
4. Gangguan perkembangan pervasif
Anak-anak dengan gangguan ini bingung dalam berpikir, dan
umumnya memiliki masalah dalam memahami hal-hal di sekitar mereka.
5. Gangguan makan
Gangguan makan melibatkan emosi dan sikap yang intens, serta
perilaku tidak biasa yang terkait dengan berat badan atau makanan.
6. Gangguan eliminasi
Gangguan ini lebih ke arah kebiasaan anak, umumnya dilihat
dari kebiasaan mereka seperti enuresis atau mengompol.
7. Gangguan belajar dan komunikasi
Anak-anak dengan gangguan ini memiliki masalah dalam
menyimpan dan memproses informasi, serta kesulitan dalam menghubungkan pikiran
dengan ide mereka.
8. Gangguan afektif (suasana hati)
Gangguan ini melibatkan perasaan sedih terus-menerus, atau
suasana hati yang berubah dengan cepat - termasuk depresi dan gangguan bipolar.
Diagnosis terbaru menyebutnya gangguan disregulasi mood yang mengganggu,
kondisi anak-kanak mengalami iritabilitas kronis, di mana mereka bisa merasakan
kemarahan yang begitu besar.
Penyebab dan Gejala Gangguan Mental pada Anak
Menurut informasi dari sumber yang sama, penyebab pasti dari
gangguan kesehatan mental pada anak usian dini masih belum diketahui, tetapi
penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor, termasuk faktor keturunan,
biologi, trauma psikologis, dan tekanan lingkungan, mungkin terlibat.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental pada anak usia dini.
Berikut informasi
lengkapnya, seperti dilansir dari cdc.gov.
Orang tua: Sebagai orang tua tentunya Anda lebih mengenal
perilaku sang anak. Jika memang dinilai cukup mengkhawatirkan, baik itu di
rumah dan di lingkungan bermainnya, maka cobalah untuk mengajak anak Anda
berbicara. Hal ini akan membantu, karena anak dapat mengungkapkan permasalahan
yang mereka hadapi. Profesional perawatan kesehatan: Diagnosis dini dan
pengobatan yang tepat berdasarkan pedoman sangat penting. Ada sumber daya yang
tersedia untuk membantu mendiagnosis dan mengobati gangguan mental anak-anak.
Mengunjungi mereka dan membicarakan masalah tersebut, menjadi solusi terbaik.
Guru/pengelola sekolah: Identifikasi dini penting agar anak-anak dapat
memperoleh bantuan yang mereka butuhkan. Bekerjasamalah dengan keluarga dan
profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mental
seorang anak di sekolah.
Lantas, bagaimana gejala dari kesehatan mental pada anak
usia dini yang terganggu?
Dikutip dari mayoclinic.org, ada beberapa tanda-tanda
peringatan yang biasa muncul pada anak dengan gangguan kesehatan mental,
seperti:
Merasa sedih terus-menerus yang berlangsung selama dua minggu atau lebih Menarik diri dari atau menghindari interaksi sosial Menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang menyakiti diri sendiri Berbicara tentang kematian atau bunuh diri Mudah marah Perilaku di luar kendali yang bisa berbahaya Perubahan drastis dalam suasana hati, perilaku atau kepribadian Perubahan kebiasaan makan Kehilangan berat badan Kesulitan tidur Sering sakit kepala atau sakit perut Sulit berkonsentrasi Perubahan prestasi akademik Bolos sekolah
Pengobatan Gangguan Mental pada Anak
Pilihan perawatan umum untuk anak-anak yang memiliki kondisi
kesehatan mental meliputi:
Psikoterapi. Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi perilaku. Psikoterapi adalah cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental dengan berbicara dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Dalam prosesnya, psikoterapi mungkin akan melibatkan waktu bermain atau permainan, serta membicarakan apa yang terjadi saat bermain.
Selama psikoterapi, anak-anak dan remaja belajar bagaimana berbicara tentang pikiran dan perasaan, bagaimana menanggapinya, dan bagaimana mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi.
Pengobatan. Penyedia perawatan kesehatan anak atau profesional
kesehatan mental dapat merekomendasikan obat – seperti stimulan, antidepresan,
obat anti-kecemasan, antipsikotik atau penstabil suasana hati – sebagai bagian
dari rencana perawatan. Mereka akan menjelaskan risiko, efek samping, dan
manfaat perawatan obat.
Sumber : Merdeka.com
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar