METODE PEMBELAJARAN KREATIF UNTUK SEKOLAH DASAR

Gambar
                 Pembelajaran yang kreatif sangat penting untuk perkembangan siswa sekolah dasar. Metode ini tidak hanya membuat proses belajar lebih menyenangkan, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa metode pembelajaran kreatif yang dapat diterapkan di kelas sekolah dasar.   1.        Pembelajaran Berbasis Proyek             Metode pembelajaran berbasis proyek melibatkan siswa dalam kegiatan yang nyata dan relevan. Siswa bekerja dalam kelompok untuk merencanakan, melaksanakan, dan mempresentasikan proyek mereka. Misalnya, siswa dapat membuat taman sekolah, melakukan penelitian tentang lingkungan, atau menciptakan karya seni. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar dari pengalaman langsung dan mengembangkan keterampilan sosial.   2.       Pembelajaran Melalui Permainan             Permainan edukatif adalah cara yang efektif untuk mengajar konsep-konsep dasar

Mengenal Kesehatan Mental pada Anak Usia Dini



Seri Ksehatan mental 

sdn2teras.blogspot.com/
  - Pengetahuan yang kian meningkat, membuat sejumlah orang lebih peka akan banyak hal. Jika dulu soal kesehatan mental kurang diminati, kini dengan banyaknya informasi penting mengenai hal tersebut, orang sudah mulai mempelajari dan mengenalinya dengan baik.

Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, kesehatan mental pada anak usia dini juga tak sedikit terjadi. Dilansir dari webmd.com, mengidentifikasi gangguan kesehatan mental pada anak usia dini menjadi tantangan tersendiri bagi penyedia layanan kesehatan.

Pasalnya, anak-anak berbeda dari orang dewasa karena mereka mengalami banyak perubahan fisik, mental, dan emosional dalam proses tumbuh kembangnya. Selain itu, anak-anak juga sedang dalam proses belajar bagaimana mengatasi, beradaptasi, dan berhubungan dengan orang lain di sekitarnya.

Untuk alasan ini, setiap diagnosis gangguan mental harus mempertimbangkan seberapa baik perilaku anak di rumah, lingkungan keluarga, sekolah, bersama teman sebayanya, serta mempertimbangkan usia anak itu sendiri.

Menurut informasi dari positivepsychology.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan 10 sampai 20 persen anak-anak dan remaja mengalami gangguan mental. Di mana 50 persen dari semua penyakit mental dimulai pada usia 14 tahun. Sementara itu, sebanyak 75 persen terjadi pada pertengahan usia 20-an

Untuk lebih memahami, ada baiknya Anda mengenai permasalahan kesehatan mental pada anak usia dini, seperti yang kami himpun dari webmd

Gangguan atau masalah kesehatan mental pada anak usia dini bisa muncul dalam berbagai bentuk. Berikut ini adalah beberapa masalah kesehatan mental pada anak usia dini yang sering terjadi di lingkungan:

1. Gangguan kecemasan

Anak-anak dengan gangguan kecemasan merespons hal-hal atau situasi tertentu dengan ketakutan berlebihan. DI sisi lain mereka juga kerap mengalami gugup, seperti detak jantung yang cepat dan berkeringat

2. Attention-deficit/hyperacti

Anak-anak dengan ADHD umumnya memiliki masalah dalam memperhatikan atau berkonsentrasi, mereka juga mudah bosan. Anak-anak dengan kondisi ini cenderung bergerak terus-menerus dan impulsif (tidak berpikir sebelum bertindak).

3. Perilaku yang cukup mengganggu

Anak-anak dengan kondisi ini cenderung lebih keras kepala, menantang aturan, dan kerap membuat onar di lingkungannya - sekolah maupun lingkungan rumah.

4. Gangguan perkembangan pervasif

Anak-anak dengan gangguan ini bingung dalam berpikir, dan umumnya memiliki masalah dalam memahami hal-hal di sekitar mereka.

5. Gangguan makan

Gangguan makan melibatkan emosi dan sikap yang intens, serta perilaku tidak biasa yang terkait dengan berat badan atau makanan.

6. Gangguan eliminasi

Gangguan ini lebih ke arah kebiasaan anak, umumnya dilihat dari kebiasaan mereka seperti enuresis atau mengompol.

7. Gangguan belajar dan komunikasi

Anak-anak dengan gangguan ini memiliki masalah dalam menyimpan dan memproses informasi, serta kesulitan dalam menghubungkan pikiran dengan ide  mereka.

8. Gangguan afektif (suasana hati)

Gangguan ini melibatkan perasaan sedih terus-menerus, atau suasana hati yang berubah dengan cepat - termasuk depresi dan gangguan bipolar. Diagnosis terbaru menyebutnya gangguan disregulasi mood yang mengganggu, kondisi anak-kanak mengalami iritabilitas kronis, di mana mereka bisa merasakan kemarahan yang begitu besar.

Penyebab dan Gejala Gangguan Mental pada Anak

Menurut informasi dari sumber yang sama, penyebab pasti dari gangguan kesehatan mental pada anak usian dini masih belum diketahui, tetapi penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor, termasuk faktor keturunan, biologi, trauma psikologis, dan tekanan lingkungan, mungkin terlibat.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental pada anak usia dini. 

Berikut informasi lengkapnya, seperti dilansir dari cdc.gov.

Orang tua: Sebagai orang tua tentunya Anda lebih mengenal perilaku sang anak. Jika memang dinilai cukup mengkhawatirkan, baik itu di rumah dan di lingkungan bermainnya, maka cobalah untuk mengajak anak Anda berbicara. Hal ini akan membantu, karena anak dapat mengungkapkan permasalahan yang mereka hadapi. Profesional perawatan kesehatan: Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat berdasarkan pedoman sangat penting. Ada sumber daya yang tersedia untuk membantu mendiagnosis dan mengobati gangguan mental anak-anak. Mengunjungi mereka dan membicarakan masalah tersebut, menjadi solusi terbaik. Guru/pengelola sekolah: Identifikasi dini penting agar anak-anak dapat memperoleh bantuan yang mereka butuhkan. Bekerjasamalah dengan keluarga dan profesional kesehatan jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mental seorang anak di sekolah.

Lantas, bagaimana gejala dari kesehatan mental pada anak usia dini yang terganggu?

Dikutip dari mayoclinic.org, ada beberapa tanda-tanda peringatan yang biasa muncul pada anak dengan gangguan kesehatan mental, seperti:

Merasa sedih terus-menerus yang berlangsung selama dua minggu atau lebih Menarik diri dari atau menghindari interaksi sosial Menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang menyakiti diri sendiri Berbicara tentang kematian atau bunuh diri Mudah marah Perilaku di luar kendali yang bisa berbahaya Perubahan drastis dalam suasana hati, perilaku atau kepribadian Perubahan kebiasaan makan Kehilangan berat badan Kesulitan tidur Sering sakit kepala atau sakit perut Sulit berkonsentrasi Perubahan prestasi akademik Bolos sekolah

Pengobatan Gangguan Mental pada Anak

Pilihan perawatan umum untuk anak-anak yang memiliki kondisi kesehatan mental meliputi:

Psikoterapi. Psikoterapi juga dikenal sebagai terapi bicara atau terapi perilaku. Psikoterapi adalah cara untuk mengatasi masalah kesehatan mental dengan berbicara dengan psikolog atau profesional kesehatan mental lainnya. Dalam prosesnya, psikoterapi mungkin akan melibatkan waktu bermain atau permainan, serta membicarakan apa yang terjadi saat bermain.

Selama psikoterapi, anak-anak dan remaja belajar bagaimana berbicara tentang pikiran dan perasaan, bagaimana menanggapinya, dan bagaimana mempelajari perilaku baru dan keterampilan mengatasi.

Pengobatan. Penyedia perawatan kesehatan anak atau profesional kesehatan mental dapat merekomendasikan obat – seperti stimulan, antidepresan, obat anti-kecemasan, antipsikotik atau penstabil suasana hati – sebagai bagian dari rencana perawatan. Mereka akan menjelaskan risiko, efek samping, dan manfaat perawatan obat.


Sumber : Merdeka.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SISWA KELAS 1 DAN 2 SDN 2 TERAS SEMANGAT IKUTI IMUNISASI PIN POLIO