Membangun Semangat Keimanan Siswa, SDN 2 Teras Gelar Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H

Gambar
Teras - Untuk meningkatkan wawasan keislaman dan membangun semangat keimanan siswa di Bulan Suci Ramadhan Tahun 1446 H. SD Negeri 2 Teras menyelenggarakan kegiatan pesantren kilat selama 3 hari berturut-turut pada Kamis, 06 Maret s/d Sabtu, 08 Maret 2025. Kegiatan diikuti oleh 154 siswa dari kelas I hingga kelas VI. Beberapa materi yang disampaikan dalam pesantren kilat antara lain, Tadarus Al-Qur'an / Tahsin, Fiqih, dan Tarikh/ sejarah islam. Materi pesantren kilat disampaikan oleh para guru setempat. Berikut Rundown acara Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H SDN 2 Teras Para siswa sangat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan pesantren kilat ini. Melalui kegiatan pesantren kilat ini, diharapkan dapat meningkatnya pemahaman, penghayatan, dan pengamalan agama siswa sebagai internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Tumbuhnya kesadaran siswa / generasi muda untuk melakukan perbuatan terpuji dan menghindari perbuatan tercela menurut ajaran agama, hukum, dan buday...

Mengapa Sedikit Sekali Karya Tulis Yang Dihasilkan Guru

 


Beberapa waktu lalu sudah kita unggah sebuah tulisan bahwa menulis itu mudah, memang benar menulis itu  mudah, semua itu sangat tergantung  kemauan kita, kita mau memulai  atau tidak ? kalau kita tidak segera memulai maka dalam alam bawah sadar kita akan muncul pikiran bawah menulis itu sukar dan tidak mudah. Semua itu ibarat seekor kerbau yang diikat tali kecil dan dituntun anak kecil, kerbau tak mau melarikan diri karena dalam pikiran bawah sadar kerbau tersebut  tali dan anak kecil itu kuat, tak mungkin kerbau tersebut untuk melarikan diri. Pada hal seandainya dia melarikan diri pasti mampu.

Profesi  guru sebenarnya tidak jauh dari pekerjaan tulis menulis, bahkan dikalangan guru profesioanal ada jargon tulis apa yang dikerjakan dan apa yang dikerjakan  di tulis, namun mengapa banyak guru yang  terhambat kenaikan pangkatnya  dan mengapa mereka selalu beralasan tersandung dengan soal menulis yang menjadi salah satu syarat untuk kenaikan pangkat

Di kurikulum manapun dalam pelajaran bahasa indonesia ada materi menulis setiap guru pasti mengajarkan pada anak untuk menulis baik di kelas rendah maupun di kelas tinggi, sangat ironis seorang guru yang mengajarkan teknik menulis pada siswanya tapi dia gagal untuk kenaikan pangkat gara-gara soal menulis yang tidak mampu ia kerjakan. Lalu dimana salahnya ? dalam tulisan ini kita akan mencoba menyibak mengapa sedikit sekali guru menghasilkan karya tulis : 
  1. Alasan klasik bahwa mereka sangat sibuk sehingga tidak ada waktu untuk menulis terutama terkait dengan administrasi dan kegiatan pembelajaran belum lagi ada tugas tambahan seperti urusan BOS, wali kelas, ekstra kurikuler dan lain-lain.
  2.  Sebagian besar guru  terjebak pada pekerjaan rutinitas ,aktifitas mengajar dari pagi sampai siang menyita  waktu belum lagi mereka memberi pelajaran tambahan  waktu waktu yang demikian  menjadi terpola ,seolah sudah tidak ada lagi waktu luang untuk menulis.
  3. Selain hal-hal di atas faktor kemalasan guru menjadi salah satu sebab mengapa guru sedikit sekali yang menghasilkan karya tulis, induk dari kemalasan tersebut rendahnya minat baca  para guru, pada hal sebagaimana kita ketahui banyak pihak yang mencoba mengadakan pelatihan untuk menulis, namun sedikit sekali hasilnya,mereka tidak tahu dari mana harus memulai menulis,bagaimana  mereka bisa menulis kalau mereka malas membaca, karena dengan membaca bisa memperkaya wawasan dan kosa kata guru sehingga ada saja yang hendak dituangkan ke dalam tulisan.
  4. Faktor lain yang mendominasi  minimnya karya tulis guru adalah rendahnya motivasi untuk menulis hal inilah yang perlu mendapat perhatian  dari lembaga pendidikan di mana guru tersebut mengajar.                                                                                                                                       

    Sebanyak apapun teori menulis yang dimiliki para guru tidak akan menghasilkan apa-apa sepanjang mereka  tidak ada kemauan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan tidak ada motivasi dari dalam diri sendiri untuk menghasilkan karya tulis. Oleh karena semua guru harus memulai menulis sekecil apapun tulisannya. Membesarkan motivasi dan rasa mampu itu yang paling urgen dimiliki para guru untuk memulai menulis.

     
                                                                                                                                          

S

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SDN 2 Teras yang Terarah dan Menyenangkan

Membangun Semangat Keimanan Siswa, SDN 2 Teras Gelar Pesantren Kilat Ramadhan 1446 H